February 26, 2021

Belokok Terkenang Sahabat Lama

Assalamualaikum...

Semoga anda berada didalam keadaan sihat sahaja, jaga lah cara makanan yang baik supaya kita akan kekal sihat, jika anda sihat, tentulah anda bolih selalu datang meninjau ke website blog saya ini.

Terima kasih sekali lagi kerana masih datang ke blog saya ini. Jika anda ada masa lapang sila semaklah tulisan saya yang sebelum ini!

Berkemukinan sehari dua lagi saya akan berangkat menuju ke Utara Semenanjung, iaitu ke Kulim Kedah.

Kini saya berada di Selatan Semenanjung lebih tepat lagi di Pontian Johor.

Digambar diatas itu tempat kenangan saya bersama Sahabat lama saya, tetapi sekarang dia sudah tiada lagi. Saorang sahabat yang rasanya susah hendak dicari ganti. Sentiasa memahami masaalah kita dan sentiasa bersedia membantu kita bila kita ada masaalah.

Jika tidak salah saya dan dia pernah kesini untuk mengambil gambar disekeliling sini adalah pada tahun 2015.
Dan gambar atas ini saya ambil pada tengah hari tadi, sekarang adalah bulan dua tahun 2021.

Nanti saya akan mencari kembali gambar tersebut dan meletakanya disini, gambar itu saya letak ke laman web pertama saya, dimasa itu saya gunakan platform 'tripod.com' itu lama dahulu.

Di Pasir Gudang. Banyak pengalaman baru ditempat ini. Menjala dan memancing sepuasnya. Selalu saja makan ikan fresh dari laut.

Di Pasir Gudang. Ketika bekerja dengan syarikat Etramarine Shipyard. Makan tidur atas kapal.


salamceria










Terima kasih! Jumpa lagi


Baca Lagi Kesah Fidah!




catatan orang kampung

Coretan setiap hari
Weblog xaturen

Lagi Artikel-Artikel Lain Yang Mungkin Menarik

⬆ scroll keatas ⬆


February 22, 2021

Anak-Anak Hafalan Al-Quran

Assalamualaikum...

Semoga anda semua berada didalam keadaan sihat dan baik-baik sahaja untuk hari ini dan selamanya.

Sekarang ini masih lagi musim PKP mulai beberapa hari lepas seluruh Semenanjung diistiharkan PKP. Saya pun duduk rumah sahaja lah, ada la sesekali keluar kekedai untuk mencari barangan dapur.

Pada masa ini juga PKP P.Pinang, WP, Selanggor dan Johor dilanjutkan sehingga kebulan hadapan!!
Jadinya tawakal sahaja lah.. dan senantiasa mematuhi SOP .!

Kali ini saya hendak berkongsi video kanak-kanak pintar menghafal al-Quran.

Apa pun , adalah sangat elok jika kita belajar menghafal surah pendek.. yang biasa kita gunakan ketika mengerjakan solat, dan lebih bagus lagi jika kita cuba membaca serta menghafal Juzuk-juzuk al-quran yang yang selalu disyhorkan olih guru-guru quran kita.

Pada awalnya memang terasa sangat susah, tetapi jika kita ada kesungguhan, nercaya kita akan berjaya juga.

Samalah dengan kita bersekolah dahulu semasa kecil.. pada masa itu.. bagi saya lah..memang bosan sangat kalau bersekolah.. sebab kita tidak ada kemahuan! jadi.. jadilah macam sekarang.. huhu...!

Okay usahalah belajar membaca al-quran dan cuba menghafalkan nya, nanti bolih diajarkan kepada anak cucu kita. Isyaallah.

Yang paling penting mesti punya niat dan kemahuan!

Niat dan Kemahuan
Setiap amalan itu dengan niat. Harus ada niat dan kemahuan yang bersungguh-sungguh untuk menghafal al-Quran.
Dengan niat baru akan ada tindakan untuk menghafal al-Quran.

Kita juga harus tahu mengapa kita mahu menghafal al- Quran dan mestilah mempunyai sebab yang kukuh untuk menghafalnya.

Menghafal al-Quran adalah ibadah yang dipuji dalam Islam, maka tidak seharusnya ia dilakukan kerana selain SWT.

Tanamkan niat yang ikhlas dalam diri kita.
Dalam hadis disebutkan, antara orang yang terawal masuk Neraka adalah orang yang melazimi al-Quran dengan niat yang tidak ikhlas dan dia melakukannya dengan riyak dan mahukan pujian manusia.

Jadinya marilah kita belajar membaca Al-Quran dan menghafal seberapa dapat yang bolih!

Dan dari situ dapatlah kita menghiasi masa-masa emas kita dengan membaca Al-Quran, dengan iklas hati hanya untuk mendapat keredhoan Ilahi dan bukan untuk membangga diri.

Ingat tu sahabat semua. Jika anda dialam maya sini, anda yang ingin berkongsi kaedah belajar membaca al-quran.. bolih lah memberi pandangan.. ingat jika pandangan anda bermanafaat! insyaallah anda mendapat Berkah dari Allah Subaha Nahu Wataala.
Aaminn.

Ayuh kita menonton bersama!

Betapa hebatnya anak-anak ini. Lihat mereka bolih menghafal banyak surah dalam Al-quran. Mereka seharusnya disediakan semua atau ditanggung semua keprluan hidup mereka olih pehak yang berwajib.


salamceria





Page on facebook :-  burdibird.
Go to burdibird facebook

YouTube channel :-  burdibird.



Terima kasih!


Baca Lagi Kesah Fidah!



February 20, 2021

Wanita Janda Zaman Sekarang

Assalamualaikum.

Semoga anda semua hidup sihat sejahtera setiap hari.

Dan senantiasa dirahmati olih Tuhan yang maha Esa.

Pada masa ini PKP masih dan dilanjutkan lagi hingga kebulan hadapan, semua projek terbengkalai.. kini saya sedang menanti bantuan Kerajaan, yang telah diberitakan akan diberikan kepada rakyat..!

Jadinya saya tunggu saja lah... entah ada ke tidak .. tidak tahu lah.. apa pun harap ada ..

Baik lah sila kita lihat video dibawah ini, apa kah ini adalah hal biasa sahaja pada zaman sekarang ini?

Kawin dengan janda itu untung katanya, dapat free gift lagi. Siapa suka janda pergi lah cari dia ini. Walaupum nampak seperti bergurau, tetapi sangat tidak sesuai berbicara seperti itu, sebab kesian pulak yang dapat sampai empat hadiah free gift. pengsan..! 😅😅



salamceria





Page on facebook :-  burdibird.
Go to burdibird facebook

YouTube channel :-  burdibird.



Terima kasih!


Baca Lagi Kesah Fidah!



Mengecoh Monyet Sarkas

Mengecoh Monyet Sirkus

Abu Nawas sedang berjalan-jalan santai. Ada kerumunan orang ramai masa disitu.

Abu Nawas bertanya kepada seorang kawan yang kebetulan berjumpa di tengah jalan. “Ada kerumunan apa di sana?” tanya Abu Nawas.

“Pertunjukkan keliling yang melibatkan monyet ajaib.”

“Apa maksudmu dengan monyet ajaib?” kata Abu Nawas ingin tahu.

“Monyet yang bisa mengerti bahasa manusia, dan yang lebih menakjubkan adalah monyet itu hanya mau tunduk kepada pemiliknya saja.” kata kawan Abu Nawas menambahkan.

Abu Nawas makin tertarik. la tidak tahan untuk menyaksikan kecerdikan dan keajaiban binatang raksasa itu.

Kini Abu Nawas sudah berada di tengah kerumunan para penonton. Karena begitu banyak penonton yang menyaksikan pertunjukkan itu, sang pemilik monyet dengan bangga menawarkan hadiah yang cukup besar bagi siapa saja yang sanggup membuat monyet itu mengangguk-angguk.

Tidak heran bila banyak diantara para penonton mencoba maju satu persatu.

Mereka berusaha dengan beragam cara untuk membuat monyet itu mengangguk-angguk, tetapi sia-sia. Monyet itu tetap menggeleng-gelengkan kepala.

Melihat kegigihan monyet itu Abu Nawas semakin penasaran. Hingga ia maju untuk mencoba. Setelah berhadapan dengan binatang itu Abu Nawas bertanya,

“Tahukah engkau siapa aku?” Monyet itu menggeleng.

“Apakah engkau tidak takut kepadaku?” tanya Abu Nawas lagi. Namun monyet itu tetap menggeleng.

“Apakah engkau takut kepada tuanmu?” tanya Abu Nawas memancing. Monyet itu mulai ragu.

“Bila engkau tetap diam maka akan aku laporkan kepada tuanmu.” lanjut Abu Nawas mulai mengancam. Akhirnya monyet itu terpaksa mengangguk-angguk.

Atas keberhasilan Abu Nawas membuat monyet itu mengangguk-angguk maka ia mendapat hadiah berupa uang yang banyak.

Bukan main marah pemilik monyet itu hingga ia memukuli binatang yang malang itu. Pemilik monyet itu malu bukan kepalang. Hari berikutnya ia ingin menebus kekalahannya.

Kali ini ia melatih monyetnya mengangguk-angguk. Bahkan ia mengancam akan menghukum berat monyetnya bila sampai bisa dipancing penonton mengangguk-angguk terutama oleh Abu Nawas.
Tak peduli apapun pertanyaan yang diajukan.

Saat-saat yang dinantikan tiba. Kini para penonton yang ingin mencoba, harus sanggup membuat monyet itu menggeleng-gelengkan kepala.

Maka seperti hari sebelumnya, banyak para penonton tidak sanggup memaksa monyet itu menggeleng-gelengkan kepala.

Setelah tidak ada lagi yang ingin mencobanya, Abu Nawas maju. la mengulang pertanyaan yang sama.

“Tahukah engkau siapa daku?” Monyet itu mengangguk.

“Apakah engkau tidak takut kepadaku?” Monyet itu tetap mengangguk.

“Apakah engkau tidak takut kepada tuanmu?” pancing Abu Nawas.

Monyet itu tetap mengangguk karena binatang itu lebih takut terhadap ancaman tuannya daripada Abu Nawas.

Akhirnya Abu Nawas mengeluarkan bungkusan kecil berisi balsam panas.

“Tahukah engkau apa guna balsam ini?” Monyet itu tetap mengangguk .

“Baiklah, bolehkah kugosokselangkangmu dengan balsam?” Monyet itu mengangguk. Lalu Abu Nawas menggosok selangkang binatang itu.

Tentu saja monyet itu merasa agak kepanasan dan mulai-panik. Kemudian Abu Nawas mengeluarkan bungkusan yang cukup besar.

Bungkusan itu juga berisi balsam.

“Maukah engkau bila balsam ini kuhabiskan untuk menggosok selangkangmu?” Abu Nawas mulai mengancam.

Monyet itu mulai ketakutan.

Dan rupanya ia lupa ancaman tuannya sehingga ia terpaksa menggeleng-gelengkan kepala sambil mundur beberapa langkah.

Abu Nawas dengan kecerdikan dan akalnya yang licin mampu memenangkan sayembara meruntuhkan kegigihan monyet yang dianggap cerdik.

Ah, jangankan seekor monyet, manusia paling pandai saja bisa dikecoh Abu Nawas!

=====================

Demikianlah semoga bermanfaat untuk kita semua. Amin ya Robbal 'Alamin....

***************************


Lagi Kesah 1001 Malam!









Terima kasih! Jumpa lagi


Baca Lagi Kesah Fidah!




catatan orang kampung

Coretan setiap hari
Weblog xaturen

Lagi Artikel-Artikel Lain Yang Mungkin Menarik

⬆ scroll keatas ⬆


February 19, 2021

Curang Dibalas Curang

Curang Dibalas Curang

Pada suatu petang, ketika Abu Nawas sedang mengajar murid-muridnya. Ada dua orang tetamu datang ke rumahnya. Yang seorang adalah wanita tua penjual kahwa, sedang satunya lagi adalah seorang pemuda berkebangsaan Mesir.

Wanita tua itu berkata beberapa patah kata kemudian diteruskan dengan si pemuda Mesir. Setelah mendengar pengaduan mereka, Abu Nawas menyuruh murid-muridnya menutup kitab mereka.

“Sekarang pulanglah kalian. Ajak teman-teman kalian datang kepadaku pada malam hari ini sambil membawa cangkul, penggali, kapak dan martil serta batu.”

Murid-murid Abu Nawas merasa heran, namun mereka begitu patuh kepada Abu Nawas. Dan mereka merasa yakin gurunya selalu berada membuat kejutan dan berada di pihak yang benar. Pada malam harinya mereka datang ke rumah Abu Nawas dengan membawa peralatan yang diminta oleh Abu Nawas.

Berkata Abu Nawas, ”Hai kalian semua! Pergilah malam hari ini untuk merusak dan merobohkan rumah Tuan Kadi yang baru jadi.”

“Hah? Merusak dan merobohkan rumah Tuan Kadi?” gumam semua muridnya keheranan.

“Apa? Kalian jangan ragu. Laksanakan saja perintah gurumu ini! ”kata Abu Nawas menghapus keraguan murid-muridnya. Barang siapa yang mencegahmu, jangan kau perdulikan, terus pecahkan saja rumah Tuan Kadi yang baru.

Siapa yang bertanya, katakan saja aku yang menyuruh kamu merusak. Barang siapa yang hendak melempar dan memukul kalian, maka pukullah mereka dan lemparilah dengan batu.”

Habis berkata demikian, murid-murid Abu Nawas bergerak ke arah Tuan Kadi. Laksana demonstrasi mereka berteriak-teriak menghancurkan rumah Tuan Kadi.

Orang-orang kampung merasa heran melihat kelakukan mereka. Lebih-lebih ketika tanpa basa-basi lagi mereka langsung merusak rumah Tua Kadi.

Orang-orang kampung itu berusaha mencegah perbuatan mereka, namun karena jumlah murid-murid Abu Nawas terlalu banyak maka orang-orang kampung tak berani mencegah.

Melihat banyak orang merusak rumahnya, Tuan Kadi segera keluar dan bertanya, ”Siapa yang menyuruh kalian merusak rumahku?” Murid-murid itu menjawab, ”Guru kami Tuan Abu Nawas yang menyuruh kami!”

Habis menjawab begitu mereka bukannya berhenti malah terus menghancurkan rumah Tuan Kadi hingga rumah itu roboh dan rata dengan tanah.

Tuan Kadi hanya bisa marah-marah karena tidak orang yang berani membelanya, ”Dasar Abu Nawas provokator, orang gila! Besok pagi aku akan melaporkannya kepada Baginda.

"Benar, esok harinya Tuan Kadi mengadukan kejadian semalam sehingga Abu Nawas dipanggil menghadap Baginda. Setelah Abu Nawas menghadap Baginda, ia ditanya.”

Hai Abu Nawas apa sebabnya kau merusak rumah Kadi itu.” Abu Nawas menjawab, "Wahai Tuanku, sebabnya ialah pada suatu malam hamba bermimpi, bahwasanya Tuan Kadi menyuruh hamba merusak rumahnya.

Sebab rumah itu tidak cocok baginya, ia menginginkan rumah yang lebih bagus lagi. Ya, karena mimpi itu maka hamba merusak rumah Tuan Kadi.”

Baginda berkata,” Hai Abu Nawas, bolehkah hanya karena mimpi sebuah perintah dilakukan? Hukum dari negeri mana yang kau pakai ini?”

Dengan tenang Abu Nawas menjawab, ”Hamba juga memakai hukum Tuan Kadi yang baru ini Tuanku.” Mendengar perkataan Abu Nawas seketika wajah Tuan Kadi menjadi pucat. la terdiam seribu bahasa.

“Hai Kadi benarkah kau mempunyai hukum seperti itu?” tanya Baginda. Tapi Tuan Kadi tiada menjawab, wajahnya nampak pucat, tiada kata yang dapat diucapkan tubuhnya gemetaran karena takut.

“Abu Nawas! Jangan membuatku pusing! Jelaskan kenapa ada peristiwa seperti ini!” perintah Baginda. “Baiklah…….. Abu Nawas tetap tenang.

“Baginda tuanku…. beberapa hari yang lalu ada seorang pemuda Mesir datang ke negeri Baghdad ini untuk berdagang sambil membawa harta yang banyak sekali.

Pada suatu malam ia bermimpi berkawin dengan anak Tuan Kadi dengan mahar sekian banyak, ini hanya mimpi Baginda. Tetapi Tuan Kadi yang mendengar kabar itu langsung mendatangi si pemuda Mesir dan meminta mahar anaknya.

Tentu saja pemuda Mesir itu tak mau membayar mahar hanya karena mimpi. Nah, di sinilah terlihat arogansi Tuan Kadi, ia ternyata merampas semua harta benda milik pemuda Mesir sehingga pemuda itu menjadi seorang pengemis gelandangan dan akhimya ditolong oleh wanita tua penjual kahwa.”

Baginda terkejut mendengar penuturan Abu Nawas, tapi masih belum percaya seratus persen, maka ia memerintahkan Abu Nawas agar memanggil si pemuda Mesir.
Pemuda Mesir itu memang sengaja disuruh Abu Nawas menunggu di depan istana, jadi mudah saja bagi Abu Nawas memanggil pemuda itu ke hadapan Baginda.

Berkata Baginda Raja, ”Hai anak Mesir ceritakanlah hal-ehwal dirimu sejak engkau datang ke negeri ini.” Ternyata cerita pemuda Mesir itu sama dengan cerita Abu Nawas.

Bahkan pemuda itu juga membawa saksi yaitu Pak Tua pemilik pondok tempat dia menginap. “Kurang ajar! Ternyata aku telah mengangkat seorang Kadi yang rendah dan buruk moralnya.”

Baginda sangat murka!. Kadi yang baru itu dipecat dan seluruh harta bendanya dirampas dan diberikan kepada si pemuda Mesir.

Setelah perkara selesai, kembalilah si pemuda Mesir itu dengan Abu Nawas pulang ke rumahnya. Pemuda Mesir itu hendak membalas kebaikan Abu Nawas.

Berkata Abu Nawas, ”Janganlah engkau memberiku barang sesuatupun kepadaku. Aku tidak akan menerimanya sedikitpun jua.”

Pemuda Mesir itu betul-betul mengagumi Abu Nawas. Ketika ia kembali ke negeri Mesir ia menceritakan tentang kehebatan Abu Nawas itu kepada penduduk Mesir sehingga nama Abu Nawas menjadi sangat terkenal.

=====================

Demikianlah semoga bermanfaat untuk kita semua. Amin ya Robbal 'Alamin....

****************************

Lagi Kesah 1001 Malam!


salamceria





Page on facebook :-  burdibird.
Go to burdibird facebook

YouTube channel :-  burdibird.



Terima kasih!


Baca Lagi Kesah Fidah!